Langsung ke konten utama

Kemiskinan (Miskin dalam berbagai segi kehidupan)





Ada hal yang harus kalian ketahui dengan apa yang paling ditakuti oleh manusia, bahwa manusia takut akan Kemiskinan. Di benak seseorang pasti terpikir bahwa kemiskinan hanya berstandar pada uang,harta dan kekayaan yang dimiliki seorang. Padahal kemiskinan dapat terjadi di berbagai aspek,seperti miskin ilmu,miskin kemauan,miskin tindakan dan masih banyak lagi. Jika kita ingin mengatahui lebih lanjut tentang kemiskinan maka harus mengetahui terlebih dahulu apa arti kemiskinan.
Secara umum, kemiskinan diartikan sebagai kondisi ketidakmampuan pendapatan dalam mencukupi kebutuhan pokok sehingga kurang mampu untukmenjamin kelangsungan hidup (Suryawati, 2004: 122).  Kemiskinan tersebut meliputi tidak terpenuhinya kebutuhan dasar yang mencakup aspek primer dan sekunder. Aspek primer berupa miskinnya aset pengetahuan dan keterampilan, sedangkan aspek sekunder berupa miskinnya jaringan sosial, sumber-sumber keuangan, dan informal, seperti kekurangan gizi, air, perumahan, perawatan kesehatan yang kurang baik dan pendidikan yang relatif rendah.

Kita dapat melihat kemiskinan yang paling terdekat yaitu di Negara saya sendiri di Indonesia. Berikut gambaran mengenai tingkat kemiskinan Indonesia dilihat dari pendapatan dan tingkat kesejahteraan hidup.

Tabel di atas menunjukkan penurunan kemiskinan nasional secara perlahan dan konsisten. Namun, pemerintah Indonesia menggunakan persyaratan yang tidak ketat mengenai definisi garis kemiskinan, sehingga yang tampak adalah gambaran yang lebih positif dari kenyataannya. Tahun 2016 pemerintah Indonesia mendefinisikan garis kemiskinan dengan perdapatan per bulannya (per kapita) sebanyak Rp. 354,386 (atau sekitar USD $25) yang dengan demikian berarti standar hidup yang sangat rendah, juga buat pengertian orang Indonesia sendiri.

Namun jika kita menggunakan nilai garis kemiskinan yang digunakan Bank Dunia, yang mengklasifikasikan persentase penduduk Indonesia yang hidup dengan penghasilan kurang dari USD $1.25 per hari sebagai mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan (dengan kata lain miskin), maka persentase tabel di atas akan kelihatan tidak akurat karena nilainya seperti dinaikkan beberapa persen. Lebih lanjut lagi, menurut Bank Dunia, kalau kita menghitung angka penduduk Indonesia yang hidup dengan penghasilan kurang dari USD $2 per hari angkanya akan meningkat lebih tajam lagi. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia hidup hampir di bawah garis kemiskinan. Laporan lebih anyar lagi di media di Indonesia menginformasikan bahwa sekitar seperempat jumlah penduduk Indonesia (sekitar 65 juta jiwa) hidup hanya sedikit saja di atas garis kemiskinan nasional.

Dalam beberapa tahun belakangan ini angka kemiskinan di Indonesia memperlihatkan penurunan yang signifikan. Meskipun demikian, diperkirakan penurunan ini akan melambat di masa depan. Mereka yang dalam beberapa tahun terakhir ini mampu keluar dari kemiskinan adalah mereka yang hidup di ujung garis kemiskinan yang berarti tidak diperlukan sokongan yang kuat untuk mengeluarkan mereka dari kemiskinan. Namun sejalan dengan berkurangnya kelompok tersebut, kelompok yang berada di bagian paling bawah garis kemiskinanlah yang sekarang harus dibantu untuk bangkit dan keluar dari kemiskinan. Ini lebih rumit dan akan menghasilkan angka penurunan tingkat kemiskinan yang berjalan lebih lamban dari sebelumnya.

Di atas  sudah dijelaskan bagaimana kemiskinan dari segi harta. Saya akan membahas pula 5 kemiskinan dari aspek lain.
1. Kemiskinan moral
Moral adalah merupakan pengetahuan atau wawasan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradab. Moral juga berarti ajaran yang baik, buruknya perbuatan dan kelakuan. Moralisasi yaitu uraian (pandangan dan ajaran) tentang perbuatan serta kelakuan yang baik. Demoralisasi, yaitu kerusakan moral. Mari tengok sekitar kita, terutama pada generasi muda. Mudah sekali ditemui tindakan kasar seorang pelajar terhadap teman atau orang yang lebih tua dengan berkata kasar berlaku tidak sopan dan mebully seseorang. Dapat kita lihat pula ada media sosial banyak sekali netizen yang berkomentar kasar pada suatu hal yang disebar luaskan padahal mereka hanya melihat dari satu sisi tanpa ingin mencari tahu kebenarannya. Ini lah yang membuat bangsa kita miskin dari segi moral,bagaimana kedepannya jika perilaku buruk generasi muda semakin merajalela.
2. Kemiskinan kemauan
Menjadi orang yang sukses harus memiliki kemauan yang kuat begitu pula jika kita mengingkan Negara ini maju, jika kemauan membangun kesejahteraan saja tidak ada,mana mungkin hal tersebut dapat terjadi. Kita dapat melihathal ini  dari rendahnya tingkat pendidikan.
3. Kemiskinan Ilmu
Kemiskinan ilmu dipicu akibat kurang meratanya sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan di Indonesia,terutama di pendalam yang masih sedikit terdapat sekolah. Ditambah lagi kurangnya minat membaca masyarakat Indonesia. ondisi minat baca bangsa Indonesia memang cukup memprihatinkan. Berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.

4. Kemiskinan perilaku dan hubungan sosial
Kemiskinan ini memang bukan hal yang terlalu mengkhawatirkan tetapi jika tidak dicegah akan menimbulkan kerusakan yang parah. Kemiskinan ini terjadi karena rusaknya hubungan antara peorang atau kelompok. Seperti adanya tawuran dan banyaknya pertikaian.




Selain penjabaran di atas terdapat banyak lagi aspek-aspek kemiskinan.
Satu yang menjadi pertanyaan “Bagaimana cara menghadapi kemiskinan?”
Pertanyaan tersebut saya jatuhkan terhadap kalangan mahasiswa karena saya juga merupakan seorang mahasiswa.

Menghadapi kemiskinan memang bukan merupakan hal yang mudah, berikut sikap kita sebagai mahasiswa untuk menghadapinya :

1. Membuat pendidikan di Indonesia maju dengan ilmu pengetahuannya yang didapat, agar dapat mengembangkan berbagai ilmu dan solusi untuk mengatasi masalah kemiskinan,jika yang dihadapi kemiskinan dari segi harta atau uang dapat dilakukan dengan cara pertama meminimalisir intervensi negara dan   kedua   megakui   kebebasan   individu yang bertanggung jawab.   Pada   intinya   paham   ini memperjuangkan  persaingan  bebas  yakni  paham  yang  memperjuangkan
hak-hak  kepemilikan  dan  kebebasan  individual.  Mereka  lebih  percaya kepada  kekuatan  pasar  untuk  menyelesaikan  masalaah  sosial  daripada regulasi negara.  Pertumbuhan  ekonomi  yang  tinggi  karena  semua  pihak  bebeas  untuk berinvestasi,   tidak   ada   aturan   yang   mampu   membatasi   kemampuan investasi.  Selain  itu  daya  beli  masyarakat  ditingkatkan  karena  adanya stimulus, UMR naik dan kesenjangan sosial diperkecil. Kelemahannya   adalah   minimnya   kontrol   pemerintah   sehingga regulasi  kurang.  Pihak  yang  lemah akan  semakin  lemah  dan  yang  kuat akan   semakin   merajalela.   Selain   itu,   masyarakat   menjadi   semakin konsumtif dan akhirnya terlilit hutang.

2.Menghadapi kemiskinan dengan cara mengamalkan pancasila dan budaya Indonesia yang  baik berdasarkan atas  asas  kekeluargaan.  Mengutamakan   masyarakat   dan   bukan   kemakmuran   orang-seorang. Penggunaan     asas     kekeluargaan     bertujuan     untuk     meminimalisisir
persaingan antar masyarakat. Asas  kekeluargaan  digunakan  karena menganalogikan suatu sistem ekonomi sebagai suatu keluarga. Artinya, kemungkinan  terjadinya  persaingan  antar  anggota  dalam  suatu  keluarga sangat  kecil.  Apabila  antar  anggota  sudah  mulai  mempunyai  semangat persaingan,  maka  pasti  akan  timbul  keretakan  hubungan  antara  yang  satu dengan    yang   lain.Namun,   tidak   menutup   kemungkinan   bahwa persaingan  akan  tetap  terjadi  baik  persaingan  yang  diiringi  dengan  suatu kerjasama maupun persaingan yang murni tanpa diiringi kerjasama. Kemakmuran  secara  merata  merupakan  tujuan  diberlakukannya .

3. Hal yang dapat mengatasi berbagai segi kemiskinan adalah memahami  kemiskinan  yang memiliki  dimensi  jauh  lebih  luas  dari  pada  sekedar  pendapatan  yang rendah. publik   akan   memberikan   pertimbangan   rasional   untuk menghasilkan program program dan prioritas anggaran  yang efisien, teapt
sasaran, tepat waktu dan tentu saja legitimasi hukum yang lebih kuat. Mahasiswa yang nantinya duduk di bangku pemerintahan harus pro terhadap rakyat, kita pula dapat membuat kegiatan sosial seperti membangun fasilitas yang merata.

4. Terakhir, memulai memperbaiki diri sendiri,sebagai pelajar di tingkat tertinggi cara mudah untuk menciptakan lingkungan baik dan dapat berguna bagi orng lain adalah di mulai dari diri sendiri dengan menciptakan inovasi yang baru. Karena kebanyakan Negara maju karena memnag pendidikannya pula yang maju. Jangan merasa ragu untuk menjadi generasi penurus bangsa yang baik, dan jangan pula pesimis terhadap Negara Indoensia yang masih berkembang. Hindari pula musuh utama Negara yaitu korupsi,sikap yang harus dijaga mahasiswa adalah jujur dan semangat tinggi dalam mensejahterakan bangsa.


















































Daftar Pustaka
1. Kemiskinan di Indonesia oleh Indonesia Investment. www.indonesia-investments.com

 










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembinaan Dan Pengembangan Generasi Muda

  “Berikan aku 10 pemuda, maka akan kuguncang dunia” Ingat   dengan kata-kata tersebut? Bung Karno dalam pidatonya menegaskan bahwa generasi muda begitu berperan penting sebagai sebuah perubahan. Pemuda yang berpikir positif,berprestasi,dan memiliki wawasan luas akan mengubah dunia menjadi lebih maju dan sejahtera. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya pembinaan serta pengembangan pada generasi muda,agar dapat lebih terlatih dan memiliki wawasan luas. 1. Pembinaan Generasi Muda Pembinaan generasi muda pada umumnya bertalian erat baik dengan usaha-usaha pendidikan sekolah (pendidikan for- mil) maupun dengan kegiatan pendidikan luar sekolah (non- formil). Pengembangan kehidupan berorganisasi di kalangan generasi muda dilakukan dalam lingkungan sekolah dan kampus begitu pula di kalangan masyarakat luas (dalam kepramukaan ataupun organisasi kepemudaan lainnya). Kebijaksanaan pengembangan generasi muda dilakukan secara terkoordinasi, terarah, integral dan

MANUSIA DAN BUDAYA ( Kaitan antara Perubahan Kebudayaan dan Perkembangan Zaman)

Semua orang, tua-muda,besar-kecil, kita semua memiliki jiwa dan berakal. Sebagai manusia kita menyandang gelar makhluk Tuhan yang paling sempurna karena memiliki akal dan merupakan makhluk paling mulia di bumi yang memiliki peranan penting dari berbagai segi. Manusia adalah makhluk trias dinamika terdiri dari 3 dimensi, Menarik bukan? Kita memiliki akal,badan dan ruh dalam satu kesatuan walau sebenarnya manusia adalah makhluk yang fana, karena manusia tidak abadi hidup di dunia ini. Berikut beberapa keistimewaan yang dimiliki manusia :   Manusia memiliki akal  untuk berpikir secara dinamis berperilaku dan berinteraksi yang menjadikan manusia sebagai makhluk sosial ( tidak dapat hidup sendiri).   Manusia adalah makhluk yg sadar. Ini adalah kualitasnya yg paling menonjol; Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan mampu menganalisa masing-masing

Aku,Dia dan Cinta (Manusia dan Cinta Kasih)

  "Kau tahu, cinta berusaha membuat lebih bahagia ketimbang menjadi sekadar bahagia " By Ralph Connor Sudah lama semua ini berlalu. Tetapi apalah arti waktu. Waktu hanya sesuatu ukuran yang terus berlalu melewati kenangan yang pernah terjadi. Dan dalam waktu yang pernah kulalui,aku hidup dengan cinta walau tanpa ku tahui apa arti cinta itu. Nenek pertama kali mengajarkanku tentang cinta tanpa pernah memberitahu apa arti sebenernya “cinta itu dirasakan dengan hati,1000 filsuf di dunia pun tak akan bisa mengartikan cinta” masih terngiyang perkataan nenek di dalam diriku yang baru menginjak 9 tahun kala itu. Aku bukan lah orang yang menyerah begitu saja,umur 9 tahun bukan penghalang bagiku. Zaman itu bukan seperti saat ini,tak ada yang namanya internet untuk mengakses ilmu pengetahuan dengan cepat. Aku bukanlah aku yang menyerah, aku mencuri kesampatan masuk ke dalam perpustakaan tua dan segera mendapatkan buku yang kuinginkan.  Dari halaman pertama