Langsung ke konten utama

Father VS Son (Konflik antara ayah dan anak serta cara penyelesainnya)




Setiap sesuatu hal yang berhubungan pasti memiliki "kerusakan" diantaranya seperti yang sering kita sebut dengan KONFLIK mengarah ke sesuatu yang penuh dengan antogonisme atau pertentangan. Konflik adalah perlawanan mental (mental struggle) akibat adanya kebutuhan (needs), dorongan, keinginan ataupun tuntutan (demands) yang berlawanan (opposite). Konflik sering didefinisikan sebagai tindakan perlawanan karena ketidakcocokan/ketidakserasian,berkelahi,baku-hantam ataupun berperang (war). Tidak bisa dipungkiri bahwa konflik mengandung definisi “benturan” seperti perbedaan pendapat, persaingan, serta pertentangan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan antara kelompok.

Konflik yang terjadi di sekitar kita salah satunya adalah konflik individu dengan individu lain,terdapat perbedaan antar satu dan lainnya,diakibatkan oleh adanya perbedaan paham dan tujuan serta adanya ego pribadi dan kurangnya komunikasi. kita bisa mengambil dari lingkungan yang terdekat yaitu keluarga merupakan tempat "bernanung" dan sebagai "rumah" kita untuk pulang. Salah satu konflik yang terjadi di keluarga adalah konflik ayah dan anak laki-lakinya FATHER VS SON. Mungkindi beberapa keluarga hal ini tidak terjadi atau bahkan sering terjadi. Konflik tersebut terjadi karena adanya perbedaan atau tidak terjadi keselarasan antara kemauan ayah dan anaknya. Peran seorang ayah sebagai kepala keluarga untuk mendidik anak-anaknya. Di dalam cara mendidik atau mengasuh anak lelaki dan perempuan terdapat perbedaan yang cukup signifikan karena anak lelaki didik untuk menjadi seorang yang kuat,tegas,dan kelak dapat menjadi pemimpin keluarga yang baik bahkan dapat memimpin suatu kelompok masyarakat. Dari cara didik ayah terhadap anak sering kali terjadi konflik yang melanda karena menghadapi kenakalan anak laki-lakinya di usia remaja.

Idealisme dan kekhawatiran ayah terhadap






Setiap masalah pasti terdapat solusinya begitupun dengan konflik ayah dan anak karena setiap masalah dalam keluarga harus cepat diselesaikan karena keluarga adalah rumah kita,tempat kita kembali. Hubungan ayah dan anakpun terjalin  kuat,karena cinta ayah terhadap anak tidak bersyarat. Agar konflik dapat kita selesaikan ada 4 strategi dalam menyelesaikannya.

Cara pertama untuk mengatasi konflik dengan menghindar. Tetapi jangan salah sangka dulu, menghindar yang dimaksud bukan pergi atau lari dari rumah dan kabur begitu saja. Anak lelaki harus memiliki mental yang kuat dan tidak lari dari masalah yang dihadapi mampu bersikap tegas.Yang dimaksud menghindar adalah 

Mungkin kita tidak dapat menghindar jika suatu konflik yang timbul sudah parah jalan lain yang dapat ditempuh dengan bantuan pihak ke 3. Pihak ke-3 yang paling bisa diandalkan adalah ibu karena ibu daapat memediasi dengan baik,anak dapat membicarakan konflik yang dihadapi dengan ibu dan ibu dapat membuat pikiran ayah terbuka atau dengan melalukan perbincangan dengan ibu sebagai penengah ayah dan anaknya.

Jika keduanya tidak dapat dilakukan hal terakhir yang harus dilakukan adalah memaksa,ya memaksa ayah bahwa keputusan atau tindakan yang diambil sudah sesuai dan untuk kebaikan diri kita. Dengan memaksa bukan berarti dilakukan dengan cara keras,memaksa dengan menunjukan bahwa keputusan yang sang ayah ambil salah dan membuktikan bahwa keputusan yang diambil anak


Penyelesaian terakhir yaitu menghadapi. Apapum yang dilakukan oleh ayah harus dihadapi konflik,karena kadang kala keputusan orang tua adalah keputusan terbaik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembinaan Dan Pengembangan Generasi Muda

  “Berikan aku 10 pemuda, maka akan kuguncang dunia” Ingat   dengan kata-kata tersebut? Bung Karno dalam pidatonya menegaskan bahwa generasi muda begitu berperan penting sebagai sebuah perubahan. Pemuda yang berpikir positif,berprestasi,dan memiliki wawasan luas akan mengubah dunia menjadi lebih maju dan sejahtera. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya pembinaan serta pengembangan pada generasi muda,agar dapat lebih terlatih dan memiliki wawasan luas. 1. Pembinaan Generasi Muda Pembinaan generasi muda pada umumnya bertalian erat baik dengan usaha-usaha pendidikan sekolah (pendidikan for- mil) maupun dengan kegiatan pendidikan luar sekolah (non- formil). Pengembangan kehidupan berorganisasi di kalangan generasi muda dilakukan dalam lingkungan sekolah dan kampus begitu pula di kalangan masyarakat luas (dalam kepramukaan ataupun organisasi kepemudaan lainnya). Kebijaksanaan pengembangan generasi muda dilakukan secara terkoordinasi, terarah, integral dan

MANUSIA DAN BUDAYA ( Kaitan antara Perubahan Kebudayaan dan Perkembangan Zaman)

Semua orang, tua-muda,besar-kecil, kita semua memiliki jiwa dan berakal. Sebagai manusia kita menyandang gelar makhluk Tuhan yang paling sempurna karena memiliki akal dan merupakan makhluk paling mulia di bumi yang memiliki peranan penting dari berbagai segi. Manusia adalah makhluk trias dinamika terdiri dari 3 dimensi, Menarik bukan? Kita memiliki akal,badan dan ruh dalam satu kesatuan walau sebenarnya manusia adalah makhluk yang fana, karena manusia tidak abadi hidup di dunia ini. Berikut beberapa keistimewaan yang dimiliki manusia :   Manusia memiliki akal  untuk berpikir secara dinamis berperilaku dan berinteraksi yang menjadikan manusia sebagai makhluk sosial ( tidak dapat hidup sendiri).   Manusia adalah makhluk yg sadar. Ini adalah kualitasnya yg paling menonjol; Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan mampu menganalisa masing-masing

Aku,Dia dan Cinta (Manusia dan Cinta Kasih)

  "Kau tahu, cinta berusaha membuat lebih bahagia ketimbang menjadi sekadar bahagia " By Ralph Connor Sudah lama semua ini berlalu. Tetapi apalah arti waktu. Waktu hanya sesuatu ukuran yang terus berlalu melewati kenangan yang pernah terjadi. Dan dalam waktu yang pernah kulalui,aku hidup dengan cinta walau tanpa ku tahui apa arti cinta itu. Nenek pertama kali mengajarkanku tentang cinta tanpa pernah memberitahu apa arti sebenernya “cinta itu dirasakan dengan hati,1000 filsuf di dunia pun tak akan bisa mengartikan cinta” masih terngiyang perkataan nenek di dalam diriku yang baru menginjak 9 tahun kala itu. Aku bukan lah orang yang menyerah begitu saja,umur 9 tahun bukan penghalang bagiku. Zaman itu bukan seperti saat ini,tak ada yang namanya internet untuk mengakses ilmu pengetahuan dengan cepat. Aku bukanlah aku yang menyerah, aku mencuri kesampatan masuk ke dalam perpustakaan tua dan segera mendapatkan buku yang kuinginkan.  Dari halaman pertama